Rabu, 24 November 2010

-MuslimahBidadari-

ini sedikit cuplikan salah satu bab bukunya:

Kisah Sebuah Negeri Langitnyalangit

Pada suatu ketika ada sebuah negeri. Negeri di mana engkau tidak menemukan seorang perempuan pun yang engkau ketahui dagunya. Kecuali ibu dan saudara perempuanmu, dan saat melamar seorang gadis.

Kala itu tak terbersitkan sedikitpun oleh perempuan yang menutup rapat dirinya itu betapa akan ada seorang perempuan yang tidak mempunyai malu untuk melepaskan kain di wajahnya.

Seorang pemuda yang melamar, ketika diperlihatkan wajah bakal calonnya, hatinya berkata, maha suci Allah yang sudah menciptakan makhluk seperti yang di depanku.

Lalu suatu hari seorang perempuan sengaja tidak sengaja melepaskan kain di wajahnya, hingga terlihatlah dagunya oleh para pemuda. Para pemuda sangat terkesima, fitrah seorang lelaki. Melihat seorang perempuan dan muda.

Perempuan lainnya, ingin pula diperhatikan seperti para pemuda memperhatikan dan terkesima oleh penampakan pemandangan tersebut. Satu persatu mereka mengikuti melepaskan kain dari wajahnya.

Perempuan yang tadi diperhatikan timbul senangnya, timbul rasa ingin diperhatikan lagi. Lalu merasa disaingi oleh mereka yang juga membuka kain wajahnya.

Dia mulai menghias baju kebesaran, keanggunannya selama ini, jilbab. Yang semula berwarna redup tak menyolok saat diluar, kini yang sedianya hanya untuk digunakan di rumah saja dibawa ke jalanan. Para pemuda kembali memperhatikannya, memperhatikan wajahnya tanpa kain dan corak baju keanggunannya.

Perempuan yang lain pun ikut.

Dirasakannya kurang bebas karena tak bisa padu padan karena baju keanggunannya itu berupa terusan, lalu diguntingnya menjadi dua bagian pakaian kebesarannya itu.

Jadilah baju dan rok panjang.

Perempuan yang lain pun ikut.

Digantinya kain kerudungnya agar lebih pendek, lebih lekat ke badan sehingga tidak mengembang. Digantinya menjadi berbelahan. Digantinya bermotif-motif penarik hatinya, dan hati orang yang memandangnya, tanpa sepengetahuan atau inginnya.

Bingung akan bagaimana lagi, dilepasnya , kini dia diperhatikan lagi.

Perempuan lain pun ikut.

Apa lagi dariku yang bisa mengalahkan perempuan peniru itu?

Anugerah Sang Pencipta berupa raga yang rupawan pun akhirnya diperlihatkan, meski sebatas bentuk saja.

Perempuan lain pun ikut.

Bentuk tidaklah cukup, aku masih dianugerahi kulit yang lebih baik.
Dan akhirya diperlihatkan kulitnya.

Dan pada sebuah negeri itu kini perempuannya tak terpikirkan betapa akan merasa tersiksanya menggunakan pakaian kebesaran keanggunan seorang perempuan, dipadu kerudung besar, serta kain di wajah. Tak terbayangkan oleh mereka kini.

Demikianlah kisah sebuah negeri.
Sebuah negeri pada suatu hari.

Judul Buku : Muslimah Bidadari


Pengarang : -kuncirkecil-


Penerbit : anomali -buku.unik-


nb: Yeepp Guys!! uda baca cuplikannya kan?? uda penasaran ma isinya? sokk.. atuh beli bukunya.. ngga usah jauh”.. di UMY-pun suda ada distrik “anomali” nah..

cukup sms aja ke 085642311811

harga bukunya murah kok cukup 20-rebu doang..

ukkaii..ukkai…

caution: selama baca buku ini, harap menyiapkan obat buat “otak” kalian, karena kalian bakal kena -badaiotak- yang berkepanjangan..

SELAMAT MENIKMATi

SALAM -BADAIOTAK-

0 komentar:

Posting Komentar